Abstract

This study is a study of the relationship between writing motivation and writing self efficacy in students who are writers at the University of Muhmmadiyah Sidoarjo. With the aim of knowing the relationship between writing motivation as the independent variable and writing self efficacy as the dependent variable. This type of reaserch is correlational quantitative. Subjects in this study using a sample of 96 students who become writers, taken using saturated sampling technique. The data collection technique was carried out using two psychological scale with a Likert model, namely a writing motivation scale with writing self efficacy scale. The hypotesis in this study is that there is a positive relationship between writing motivation and writing self efficacy for student who become writers at University of Muhammadiyah Sidoarjo. Using the Pearson Produck Moment Correlation analysis technique with the help of SPSS 20 For Windows. The results of the correlation coefficient in this study were 0,615 with a significance of 0,000 so that it was stated that there was a relationship between writing otivatin and writing self efficacy for student who were writers at the Universitiy of Muhammadiyah Sidoarjo, in other words the initial hypotesis in this study was accapted. The effective contribution between writing motivation and writing self efficacy in this tudy amounted to 37,9%.

Pendahuluan

Menurut UU No. 12 tahun 2012 [1] pendidikan tinggi diartikan sebagai pendidikan yang dilaksanakan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Dimana pendidikan tinggi atau perguruan tinggi akan menjadi sumber inovasi dan solusi bagi pertumbuhan dan perkembangan bangsa seiring berkembangnya zaman [1] .

Sarwono [2] mendefinisikan mahasiswa sebagai setiap orang yang terdaftar secara resmi mengikuti pelajaran di perguruan tinggi. Dimana individu tersebut berusia sekitar 18 sampai 30 tahun. Selain mengemban pembelajaran dibangku kuliah mahasiswa juga mempunyai berbagai kesibukan lain yang berhubungan dengan hobi dan berkarya, salah satunya adalah dengan menulis dan menjadi penulis.

Ayrancı [3] menyatakan menulis adalah keterampilan produksi. Dengan keterampilan ini seorang penulis akan memiliki kesempatan untuk menjelaskan keahlian mereka berdasarkan pada pikiran dan perasaan secara akurat, efisien serta bersifat permanen.

Menurut Tobing [4] meyatakan bahwa kegiatan menulis adalah salah satu dari bagian Sharing yang dilakukan seseorang. Untuk menumbuhkan gairah sharingtersebut maka setiap unit atau lembaga dapat memberikan suatu penghargaan, dengan memberikan apresiasi yang tinggi sebagai tanda untuk menghargai proses kreatif dan kreativitas yang telah dilakukan oleh individu.

Rain [5] membagi menulis dalam dua genreatau jenis, yakni fiksi dan fiksi ilmiah. Sedangkan Earnshaw [5] membagi penulisan kreatif dalam bentuk prosa, puisi, dan tulisan skrip lainnya (web, terapi, komunitas, terjemahan dan esai).

Penulis tidak menggunakan penulis karya tulis ilmiah dalam penelitian ini karena memang setiap mahasiswa diwajibkan untuk menulis karya ilmiah. Salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang wajib dibuat oleh mahasiswa adalah skripsi. Menurut Widharyanto [6] karya tulis ilmiah atau skripsi merupakan manifestasi yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa dengan berdasarkan pada pemahamannya mengenai bidang keilmuan yang digelutinya selama kurang lebih lima tahun dalam masa studinya.

Selain itu tidak semua mahasiswa menyukai untuk menulis puisi, cerpen maupun novel. Seperti yang diungkapkan juga oleh Swander et al. [5]. Menulis untuk beberapa siswa adalah hal yang menyenangkan bahkan menjadi sebuah hobi. Namun tidak semua anak menyukai menulis karena menulis itu tidak mudah.

Berdasarkan pada hasil wawancara dan observasi peneliti menemukan hasil bahwa mahasiswa penulis di universitas muhammadiyah sidoarjo menunjukkan perilaku tidak yakin akan kemampuan menulis yang ada didalam dirinya. Seperti menilai kemampuan menulis rendah, malu bahkan cemas saat tulisannya dibaca oleh orang lain. Termasuk menilai kemampuan menulis pada dirinya yang rendah hingga berkeinginan untuk berhenti menulis, dimana hal tersebut merupakan bagian dari writing self efficacy.

Writing Self Efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis merupakan hal yang penting. Hal ini dijelaskan oleh Pajares & Valiante [7] yang menyatakan bahwa writing self efficacy merupakan suatu penilaian yang dilakukan oleh individu mengenai keyakinan akan kemampuan menulis yang dimilikinya. Tentang seberapa baik dirinya dapat menyelesaikan tugas menulisnya berdasarkan pada penilaiannya terhadap berbagai penggunaan, keterampilan mekanik, komposisi serta tata bahasa yang digunakan.

Writing Self Efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis merupakan hal yang penting. Hal ini dijelaskan oleh Pajares & Valiante [7] yang menyatakan bahwa writing self efficacy merupakan suatu penilaian yang dilakukan oleh individu mengenai keyakinan akan kemampuan menulis yang dimilikinya. Tentang seberapa baik dirinya dapat menyelesaikan tugas menulisnya berdasarkan pada penilaiannya terhadap berbagai penggunaan, keterampilan mekanik, komposisi serta tata bahasa yang digunakan. Zhang Guo [7] juga menyatakan bahwa penulis yang memiliki writing self efficacy yang baik disebabkan karena ia memiliki motivasi yang lebih tinggi. Sependapat dengan hal tersebut Pajare et. al [7] menambahkan bahwa individu yang memiliki Writing Self Efficacy yang baik akan lebih banyak mengerahkan berbagai upaya dan mengalami ketakutan yang sedikit terhadap keyakinan akan kemampuan menulisnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Self efficacy menurut Efendi [8] adalah dukungan sosial, motivasi, tersedianya sarana dan prasarana, kesehatan fisik, kompetensi, niat, disiplin dan bertanggung jawab serta rasa syukur terhadap Tuhan. Berdasarkan hal tersebut penulis menggunakan motivasi menulis sebagai variabel X dalam penelitian ini.

Menurut Hadid [9] motivasi memiliki efek sentral. Tanpa adanya efek yang ditimbulkan oleh adanya motivasi, maka selfefficacy di tingkat keberhasilan pada tujuan yang diinginkan tidak ditemukan. Berdasarkan penelitian tersebut pula diperoleh hasil bahwa motivasi seseorang akan mempengaruhi efikasi dirinya. Didukung oleh Zang & Guo [7] yang menyatakan bahwa penulis yang memiliki efikasi menulis yang baik disebabkan karena ia memiliki motivasi yang lebih tinggi.

Motivasi menurut Azhar & Cucuani [10] adalah suatu dorongan atau penggerak tingkah laku yang ada pada manusia. Dorongan tersebut ditujukan agar individu melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Mahasiswa yang memiliki motivasi menulis tinggi maka Writing self efficacy yang dimiliki juga akan tinggi, sehingga mahasiswa akan merasa yakin akan kemampuannya dalam menulis. Sebaliknya ketika motivasi menulisnya rendah maka Writing self efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis akan rendah.

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Gomel [9] dengan judul “Hubungan Antara Motivasi Dan Self Efficacy,” diperoleh hasil bahwa motivasi memiliki peran dalam menentukan self efficacy serta membentuk hubungan antara self efficacy dan kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu. Selain itu Gomel [9] menemukan bahwasanya motivasi memiliki peran yang lebih penting jika dibandingkan self efficacy spesifik dalam memprediksi kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Gomel [9] juga telah ditemukan hubungan positif antara motivasi dan selfefficacyberdasarkan temuan yang juga dilakukan oleh Eccles pada 2007 dan 2009, Agbarieh pada 2013, serta Steyn dan Mashaba pada tahun 2014.

Berdasarkan latarbelakang yang telah dijelaskan diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Antara Motivasi Menulis dengan Writing Self Efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo?” Dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi menulis dengan writing self efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan positif antara motivasi menulis dengan writing self efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.” Yang artinya semakin tinggi motivasi menulis yang dimiliki oleh mahasiswa penulis maka writing self efficacy-nya juga akan tinggi. Sebaliknya ketika motivasi menulis yang dimiliki oleh mahasiwa penulis rendah maka writing self efficacy-nya juga akan rendah.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis korelasional mengenai motivasi menulis dengan writing self efficacy. Penelitian korelasional menurut Azwar [11] adalah suatu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerikal atau angka, dimana pengolahan datanya menggunakan metode statistika. Dengan menggunakan pendekatan tersebut maka akan diperoeh signifikansi perbedaan kelompok atau variabel yang sedang diteliti.

Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yakni motivasi menulis sebagai variabel bebas (X) dan Writing Self Effycacy sebagai variabel terikat (Y). Motivasi menulis merupakan suatu dorongan untuk menulis baik dari luar maupun dalam diri individu. Dorongan inilah yang membuat individu tergerak untuk melakukan suatu aktifitas atau kegiatan menulis maupun kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan Writing self efficacy merupakan suatu penilaian yang dilakukan oleh individu mengenai keyakinan akan kemampuan menulis yang dimilikinya. Tentang seberapa baik dirinya dapat menyelesaikan tugas menulisnya berdasarkan pada penilaiannya terhadap berbagai penggunaan, keterampilan mekanik, komposisi serta tata bahasa yang digunakan.

Sample yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 96 mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Pengambilan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh menurut Sugiyono [12] merupakan teknik pengambilan sampling dimana seluruh anggota dari populasi yang ada digunakan keseluruhan sebagai sample. Pengambilan keseluruhan sample pada mahasiswa penulis dilakukan karena penulis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo memiliki jumlah yang terbatas, selain itu subjek pada penelitian telah mewakili populasinya sehingga dapat diambil secara keseluruhan. Dalam melakukan analisis penulis berpedoman pada teori psikologi yang berumber pada literatur buku maupun jurnal terkait sesuai dengan variabel yang sedang dikaji.

Teknik pengumpulan data yang digunakan merupakan skala psikologi yang terdiri dari skala motivasi menulis dan skala writing self efficacy. Azwar [11] mengatakan bahwa skala merupakan salah satu jenis alat ukur yang menggunakan pernyataan-pernyataan tertulis guna mendapatkan informasi yang dapat diperoleh melalui responden penelitian. Penyusunan skala pada penelitian ini menggunakan model Likert yang telah dimodifikasi dengan menghilangkyan jawaban ragu agar jawaban yang diberikan oleh subjek tidak hanya mengumpul dibagian tengah. Hadi [13] menyatakan bahwa modifikasi tersebut bertujuan untuk menghilangkan kelemahan pada 5 tingkat skalanya. Kelemahan tersebut berupa munculnya jawaban ganda yang menandakan subjek belum mampu memutuskan jawabannya. Jawaban netral akan memicu timbulnya central tendency effect. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Korelasi Produck Moment Pearson dengan bantuan SPSS 20 For Windows.

Skala motivasi menulis pada penelitian ini terdiri dari 37 aitem. Melalui hasil uji Validitas skala, terdapat 28 aitem yang dinyatakan valid dalam skala motivasi menulis dengan 9 aitem yang dinyatakan tidak valid. Validitas skala motivasi menulis bergerak dari -0,171 ke arah 0,656. Sedangkan berdasarkan pada hasil uji reliabilitas Alpha Cronbach nilai koefisien motivasi menulis menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,902. Menurut Azwar [11] ketika koefisien suatu reliabilitas semakin tinggi mendekati 1,000 maka reliabilitas suatu data juga akan semakin tinggi. Sehingga koefisien reliabilitas pada skala motivasi menulis dalam penelitian ini dikatakan tinggi karena mendekati angka 1,000.

Skala Writing Self Efficacy pada penelitian ini diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Dewi [13] dengan judul “Hubungan antara efikasi diri dengan self regulated learning pada siswa kelas XII SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong.” Melalui hasil uji validitas skala, terdapat 34 aitem yang dinyatakan valid dalam skala writing self efficacy sedangkan 4 aitem lain dinyatakan tidak valid. Validitas skala writing self efficacy bergerak dari angka 0,185 ke arah 0,654. Sedangkan berdasarkan pada hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,925 sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas skala writing self efficacy dalam penelitian ini dikatakan tinggi karena mendekati angka 1,000.

Analisis data pada penelitian ini disesuaikan berdasarkan tujuan penelitian yakni untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas (X) motivasi menulis dengan variabel terikat (Y) writing self efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas Muhammadiyah Sidaorjo. Sedangkan Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi produck moment Pearson dengan bantuan SPSS 20 for windows.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Hasil uji normalitas output uji Kolmogrov-Smirnov pada table 1. menunjukkan hasil nilai signifikansi (p) pada variabel motivasi menulis adalah sebesar 0,383. Sedangkan pada variabel writing self efficacy menunjukkan nilai signifikansi (P) sebesar 0,574 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki distribusi yang normal karena nilai signifikansinya di atas 0,05.

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
WSE Motivasimenulis
N 96 96
Normal Parametersa,b Mean 99.44 81.01
Std. Deviation 11.620 9.959
Most Extreme Differences Absolute .081 .093
Positive .057 .093
Negative -.081 -.049.
Kolmogorov-Smirnov Z .798 907
Asymp. Sig. (2-tailed) .547 .383
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.
Table 1.Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogrov -Smirnov Test

Sedangkan berdasarkan pada table 2. Hasil uji linearitas pada penelitian ini diperoleh hasil linearity pada kolom F sebesar 61,792 dengan signifikansi sebesar 0,000. Menunjukkan bahwa hasil korelasi kedua variabel dalam penelitian ini dikatakan linear karena memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05.

ANOVA Table
F Sig.
WSE * Motivasimenulis Between Groups (Combined) 2.947 .000
Linearity 61.792 .000
Deviation from Linearity 1.216 .250
Within Groups
Total
Table 2.Hasil Uji Linearitas

Hasil koefisien korelasi (rxy) variabel motivasi menulis dengan writing self efficacy pada penelitian ini menunjukkan hasil sebesar 0,615 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima, yang artinya terdapat hubungan positif antara motivasi menulis dengan writing self efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dikatakan sebagai hubungan positif karena semakin tinggi motivasi menulis pada mahasiswa penulis maka writing self efficacy-nya juga akan tinggi, sebaliknya ketika motivasi menulis pada mahasiswa penulis rendah maka writing self efficacy-nya juga akan rendah.

Correlations
WSE Motivasimenulis
WSE Pearson Correlation 1 ,615**
Sig. (1-tailed) ,000
N 96 96
motivasimenulis Pearson Correlation ,615** 1
Sig. (1-tailed) ,000
N 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Table 3.Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan pada tabel 4. diketahui bahwa hasil sumbangan efektif pada variabel motivasi menulis (X) terhadap variabel writing self efficacy (Y) adalah sebesar 37,9%. Hal tersebut diketahui melalui nilai R Square sebesar 0,379 x 100%= 37,9%, menunjukkan bahwa pengaruh motivasi menulis terhadap writing self efficacy adalah sebesar 37,9%. Sisa dari pengaruh yang mempengaruhi variabel Y pada penelitian ini berasal dari faktor-faktor lain yang tidak menjadi fokus dalam penelitian ini.

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
dimension0 1 ,615a ,379 ,372 9,207
a. Predictors: (Constant), Motivasi menulis
Table 4.Sumbangan Efektif

Hasil kategori skor subjek dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi menulis dan writing self efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo berada pada kategori sedang. Data mahasiswa yang memiliki motivasi menulis ditingkat sedang sebanyak 37 mahasiswa dengan skor sebesar 39%, sedangkan mahasiswa yang memiliki writing self efficacy sedang ditingkat sebanyak 39 mahasiswa dengan skor sebesar 41%.

Kategori Skor Subjek
Motivasi Menulis Writing Self Efficacy
∑ Siswa % ∑ Siswa %
Sangat Rendah 3 3% 9 9%
Rendah 27 28% 21 22%
Sedang 37 39% 39 41%
Tinggi 22 23% 20 21%
Sangat Tinggi 7 7% 7 7%
Jumlah 96 100% 96 100%
Table 5.Hasil Kategori Skor Subjek

Pembahasan

Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan, hasil koefisien korelasi pada penelitian ini adalah sebesar 0,615 dengan signifikansi sebesar 0,000 (Lebih kecil dari 0,05). Menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara motivasi menulis dengan writing self efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas muhammadiyah sidoarjo. Nilai positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dimana semakin tinggi motivasi menulis pada mahasiswa penulis maka writing self efficacy-nya juga akan tinggi, sebaliknya ketika motivasi menulis pada mahasiswa penulis rendah maka writing self effficacy-nya juga akan rendah.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gomel [5] dengan judul “Hubungan antara motivasi menulis dan self efficacy,” dimana motivasi memiliki peran dalam menentukan self efficacy. Zhang & Guo [7] juga menyatakan bahwa penulis yang memiliki writing self efficacy yang baik disebabkan karena ia memiliki motivasi yang lebih tinggi. Sependapat dengan hal tersebut Pajere et. al [7] menambahkan bahwa individu yang memiliki writing self efficacy yang baik akan lebih mengerahkan berbagai upaya dengan mengalami ketakutan yang lebih sedikit terhadap keyakinan akan kemampuan menulis yang dimiliki.

Motivasi menulis akan membantu mahasiswa yang menjadi penulis untuk memiliki keyakinan didalam dirinya akan kemampuan yang dimiliki terutama dalam menulis. Sehingga melalui keyakinan dalam diri tersebutlah mahasiswa yang menjadi penulis dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Dalam artian lain motivasi menulis mendorong mahasiswa yang menjadi penulis untuk membangun dan meningkatkan keyakinan akan kemampuan yang ada didalam dirinya. Berdasarkan hasil dari kategorisasi subjek diketahui bahwa mahasiswa yang menjadi penulis memiliki motivasi menulis dan writing self efficacy di tingkat sedang. Mahasiswa penulis yang memiliki motivasi menulis sedang sebanyak 37 mahasiswa dengan skor sebesar 39%, sedangkan mahasiswa penulis yang memiliki writing self efficacy sedang sebanyak 39 mahasiswa dengan skor sebesar 41%.

Pengaruh variabel motivasi menulis terhadap variabel writing self efficacy sebesar 37,9% sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari variabel lainnya. Hasil tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Efendi [8] dimana dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 8 faktor yang dapat mempengaruhi self efficacy, motivasi menempati urutan kedua sebagai faktor yang banyak mempengaruhi self efficacy yakni sebesar 16,35%. Didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hadid [5] yang menyatakan bahwa motivasi yang terdapat didalam diri seorang individu akan mempengaruhi efikasi dirinya.

Simpulan

Terdapat hubungan yang positif antara motivasi menulis dengan writing self efficacy pada mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Hasil korelasi rxy pada penelitian ini sebesar 0,615 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. Dengan artian lain ketika motivasi menulis pada mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tinggi maka writing self efficacy-nya juga akan tinggi, sebaliknya ketika motivasi menulis mahasiswa yang menjadi penulis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo rendah maka writing self efficacy-nya juga akan rendah. Selain itu tingkat motivasi menulis dan writing self efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa penulis berada pada tingkat sedang, dengan pengaruh variabel motivasi menulis terhadap variabel writing self efficacy sebesar 37,9 %.

References

  1. R. Larasati, M. Asnawi, and Y. Hafizrianda, “analisis penerapan good university governance pada perguruan tinggi di kota jayapura,” J. Appl. Manag. Account., vol. 2, no. 2, pp. 304–323, 2018.
  2. J. Kurniawati and S. Baroroh, “Literasi media digital mahasiswa universitas muhammadiyah bengkulu,” J. Komun., vol. 8, no. 2, pp. 51–66, 2016.
  3. U. Sugumlu, H. H. Mutlu, and E. Cinpolat, “Relationship between writing motivation levels and writing skills among secondary school students,” Int. Electron. J. Elem. Educ., vol. 11, no. 5, pp. 487–492, 2019.
  4. T. Wulandari and A. S. Utomo, “Motivasi pustakawan dalam menulis karya ilmiah pada terbitan berkala di badan arsip dan perpustakaan jawa tengah,” J. Ilmu Pustak., vol. 2, no. 4, pp. 1–6, 2013.
  5. A. Ahmadi, Darni, and Murdiyanto, “Creative writing motivation in higher education,” Int. J. Humanit. Cult. Stud., vol. 5, no. 4, pp. 1–8, 2019.
  6. K. A. Triana, “Hubungan antara orientasi masa depan dengan prokrastinasi dalam menyusun skripsi pada mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (fisipol) universitas mulawarman samarinda,” eJournal Psikol., vol. 1, no. 3, pp. 280–291, 2013.
  7. T. Sun and C. Wang, “College student’s writing self efficacy and writing self regulated learning strategies in learning english as a foreign language,” System, vol. 90, no. 102221, pp. 1–17, 2020.
  8. R. Efendi, “Self efficacy: studi indigenous pada guru bersuku jawa,” J. Soc. Ind. Psychol., vol. 2, no. 2, pp. 61–67, 2013.
  9. R. Gomel, “The relationship between motivation and self efficacy,” Int. J. Advence Multidisclipinary Reasearch Rev., vol. 5, no. 8, pp. 1–11, 2017.
  10. R. Al-Azhar and H. Cucuani, “Hubungan self-efficacy dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa fakultas psikologi universitas islam negeri sultan syarif kasim (uin suska),” J. Psikol., pp. 1–13, 2018.
  11. S. Azwar, Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
  12. Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif,kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta, 2015.
  13. S. Hadi, Analisis butir untuk instrumen angket, tes dan skala nilai dengan basica. Yogyakarta: Andi Offset, 1991.
  14. A. F. Dewi, “Hubungan antara efikasi diri dengan self regulated learning pada siswa kelas xii sma kemala bhayangkari 3 porong,” Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2019.