Abstract

This study aims to find solutions to improve student learning outcomes, find out what difficulties are received by students during the online learning process and provide learning motivation to class 3 students at MI Nurul Huda. The formulation of the problem in this study are: analyzing the implementation of online learning in increasing the learning motivation of class 3 students at MI Nurul Huda and analyzing the implementation of online learning in improving the understanding of students in class 3 at MI Nurul Huda. The method used in this study is a qualitative method using data collection techniques by means of observation, interviews / interviews and documentation. The subjects of this study were: the principal, teachers and students of class 3 MI Nurul Huda Ngampelsari which has four classes, and each class is represented by one student. The results of this study indicate that online learning at MI Nurul Huda Ngampelsari has no problems and goes well, then research on student learning motivation is still enthusiastic and timely during online learning and for student understanding during online learning in general students still do not understand to interpret and extrapolate the lessons that have been given.

Pendahuluan

Teknologi telah menjadi pondasi dasar dalam sendi kehidupan manusia. Segala sesuatunya akan menjadi tanpa batas sebagai akibat dari perkembangan internet dan teknologi digital yang biasa kita sebut dengan IoT (Internet of Things). Pemanfaatan dan pelaksanaan pembelajaran daring di Indonesia tertuang dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi, undang-undang tersebut merupakan sebuah landasan hokum bagi pengembangan telekomunikasi dalam rangka pembelajaran daring di Indonesia, dimana konsep dasarnya adalah pengembangan dan pemanfaatan segala aspek kehidupan kearah E- learning yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan lebih baik kepada siswa. Seiring sejalan dengan perkembangan dibidang teknologi tersebut, keperluan terhadap sebuah konsep pendidikan berbasis teknologi informasi menjadi tak terhindarkan lagi. Konsep pembelajaran tersebut saat ini dikenal dengan sebutan pembelajaran daring (dalam jaringan) telah membawa pengaruh terjadinya bentuk perubahan sistem pembelajaran tradisional berubah menjadi modern dengan menggunakan media digital secara keseluruhan sistem ataupun isi. Pembelajaran daring juga mutlak diperlukan dalam kondisi saat ini, terlebih pada kondisi dunia sedang menghadapi wabah Covid 19,2 menurut Surat Edaran MENDIKBUD Nomer 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19).

Kondisi pembelajaran daring saat ini sudah umum digunakan oleh masyarakat dunia, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya masyarakat yang menerapkan pembelajaran secara daringkhususnya di lembaga pendidikan. pembelajaran daring juga mutlak diperlukan dalam kondisi saat ini, terlebih pada kondisi dunia sedang menghadapi wabah Covid 19, menurut Surat Edaran MENDIKBUD nomer 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19).

Pemberlakuan kebijakan pemerintah yang secara tiba-tiba untuk menerapkan physical distancing merupakan landasan pembelajaran dari rumah, hal ini membuat para pendidik, siswa dan orang tua merasa kaget. Pembelajaran berbasis teknologi informasi sudah diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, pembelajaran daring yang berlangsung sebagai kejutan dari pandemi Covid-19 ini berpengaruh pada semua aspek pendidikan, dari kabupaten, kota, provinsi, pusat bahkan dunia internasional. Dampak tersebut juga dirasakan di MI Nurul Huda Ngampelsari, dimana ketika pandemi Covid 19 melanda sangat membawa dampak dan berpengaruh terhadap system pembelajaran yang selama ini diterapkan. Siswa yang sebelumnya belajar secara langsung disekolah berubah menjadi belajar di rumah dengan menggunakan media internet. Pemakaian teknologi komunikasi seluler memiliki bantuan besar pada institusi, terutama mencakup tujuan yang bisa dicapai ketika kegiatan belajar mengajar jarak jauh.Penelitian ini dipilih oleh peneliti untuk mengetahui dampak implementasi pembelajaran daring terhadap motivasi dan pemahaman siswa Madrasah Ibtidaiyah, yang mana penelitian ini masih terbatas pada siswa SD kelas atas, siswa SMA dan Perguruan Tinggi. Otomatis perubahan pola pembelajaran tersebut akanaacmembawa dampak pada pola pembelajaran, keterampilan menguasai teknologi guru dan tatanan hidup rumah tangga, dimana orang tua bertindak sekaligus sebagai pengajar dan pembimbing anaknya.

Metode Penelitian

Pendekatan yang dipakai pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu rangkaian proses penelitian yang menghasilkan data berbentuk deskriptif, yaitu data yang berbentuk kata-kata tertulis maupun ucapan dari seseorang serta tingkah laku yang bisa diamati. Pendekatan kualitatif mempunyai karakteristik alami (Natural Serfing) sebagai sumber data yang diambil secara langsung, deskriptif, serta prosesnya lebih diutamakan daripada hasilnya. Analisa yang dilakukan pada penelitian kualitatif condong dilakukan secara analisis induktif dan makna merupakan suatu hal yang penting/ esensial. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural setting, sehingga penelitian ini sering disebut penelitian naturalistic. Obyek yang alami adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan keluar dari objek relatif tidak berubah. Dalam penelitian kualitatif dimana peneliti akan bertindak sebagai instrumen. Oleh karena itu pada penelitian kualitatif ini yang bertindak sebagai instrumennya adalah orang atau disebut juga dengan Human instrument. Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut.

Untuk menjadi instrument penelitian, peneliti harus mempunyai bekal ilmu dan wawasan yang komprehensif, hal ini akan menyebabkan peneliti dapat bertanya, menganalisis, cmemotret serta mengkontruksi suatu obyek yang diamati menjadi lebih bermakna dan jelas. Kriteria data pada penelitian kualitatif merupakan data yang sifatnya pasti. Data yang sifatnya pasti merupakan data yang dengan sebenarnya terjadi sebagaimana kondisi dikenyataan dan bukan data yang seolah hanya terlihat dan terucap, namun suatu data yang memiliki suatu makna dibalik dari sesuatu yang terlihat dan terucap itu.

Adapun teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah: observasi, wawancara/interview dan dokumentasi. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung pada suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Dari pengamatan, akan mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pamahaman atau sebagai alat re-checkingatau pembuktian terhadap informasi/ keterangan yang diperoleh sebelumnya. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilaksanakan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atau pertanyaan tersebut. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar, maupun elektronik. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel dan dapat dipercaya kalau didukung oleh dokumen-dokumen dari narasumber.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data. Adapun tahapan analisis data sebagai berikut:

a. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya .

b. Display data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya dalam analisis data ini adalah display data atau penyajian data. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatf adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Verifikasi data

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Motivasi Belajar

Ananda memaparkan bahwa: “semangat” Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Lailatul Maghfiroh (siswa kelas 3 Anggerk) menyangkut apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring pada tanggal 28 April 2021, ananda memaparkan bahwa: “semangat Bu” Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Fabian Putra Anasta (siswa kelas 3 Lavender) menyangkut apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring daring pada tanggal 29 April 2021, ananda memaparkan bahwa: “iya semangat” Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Ibrahim Abdilah (siswa kelas 3 Seroja) menyangkut apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring pada tanggal 1 Mei 2021, ananda memaparkan bahwa: “semangat dong” Maka dapat disimpulkan dari hasil observasi di atas dan hasil wawancara keempat sumber, dapat dibuktikan bahwa apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring, jawabannya adalah tetap bersemangat.

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Lailatul Maghfiroh (siswa kelas 3 Anggerk) menyangkut apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring pada tanggal 28 April 2021, ananda memaparkan bahwa: “mengerjakan tugas daripada kena hukuman” Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Fabian Putra Anasta (siswa kelas 3 Lavender) menyangkut apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring daring pada tanggal 29 April 2021, ananda memaparkan bahwa: “mengerjakan karena takut dimarahi bu guru” Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Ibrahim Abdilah (siswa kelas 3 Seroja) menyangkut apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring pada tanggal 1 Mei 2021, ananda memaparkan bahwa: “mengerjakan karena disuruh mama dan takut dikasih nilai jelek”.

Hasil Penelitian Pemahaman Siswa

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Lailatul Maghfiroh (siswa kelas 3 Anggrek) menyangkut apakah siswa tetap mengerjakan tugas/ PR yang diberikan guru selama pembelajaran daring pada tanggal 28 April 2021, ananda memaparkan bahwa: “bisa” Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Fabian Putra Anasta (siswa kelas 3 Lavender) menyangkut apakah siswa tetap mengerjakan tugas/ PR yang diberikan guru selama pembelajaran daring pada tanggal 29 April 2021, ananda memaparkan bahwa: “bisa” Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Ibrahim Abdilah (siswa kelas 3 Seroja) menyangkut apakah siswa tetap mengerjakan tugas/ PR yang diberikan guru selama pembelajaran daring pada tanggal 1 Mei 2021, ananda memaparkan bahwa: “ya, bisa”. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Fabian Putra Anasta (siswa kelas 3 Lavender) menyangkut apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring daring pada tanggal 29 April 2021, ananda memaparkan bahwa: “enggak bisa” Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Ibrahim Abdilah (siswa kelas 3 Seroja) menyangkut apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring pada tanggal 1 Mei 2021, ananda memaparkan bahwa: “tidak bisa”. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Fabian Putra Anasta (siswa kelas 3 Lavender) menyangkut apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring daring pada tanggal 29 April 2021, ananda memaparkan bahwa: “enggak bisa” Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Ibrahim Abdilah (siswa kelas 3 Seroja) menyangkut apakah siswa tetap bersemangat belajar selama pembelajaran daring pada tanggal 1 Mei 2021, ananda memaparkan bahwa: “tidak bisa”

Pembahasan

a. Menganalisis implementasi pembelajaran daring dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 3 MI Nurul Huda

Adapun pengaruh implementasi pembelajaran daring terhadap motivasi siswa adalah:

  1. Siswa tetap mengerjakan tugas yang diberikan guru.
  2. Siswa tetap bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
  3. Siswa hadir tepat waktu dalam mengikuti pelajaran (zoom)
  4. Siswa selalu menanyakan pada guru jika ada materi yang kurang jelas.
  5. Siswa tidak membaca buku selama pembelajaran daring.
  6. Siswa tetap mengerjakan tugas karena takut mendapatkan sanksi.
  7. Siswa belajar hanya ketika disuruh orang tua.

Dari hasil Analisa diatas dapat diukur bahwa dari ketujuh indicator yang digunakan untuk menganalisis implementasi pembelajaran daring tarhadap motivasi siswa, terdapat lima jawaban (71,4%) yang mendukung dan dua jawaban (28,6%) yang kurang mendukung.

b. Menganalisis implementasi pembelajaran daring dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas 3 MI Nurul Huda

Adapun pengaruh implementasi pembelajarn daring terhadap pemahaman siswa adalah:

  1. Siswa bisa menjelaskan secara umum materi yang telah diberikan.
  2. Siswa masih kurang bisa menafsirkan materi yang telah diberikan.
  3. Siswa masih belum bisa mengekstrapolasi materi yang telah diberikan.

Dari hasil Analisa diatas dapat diukur bahwa dari ketiga indikator yang digunakan untuk menganalisis implementasi pembelajaran daring tarhadap pemahaman siswa, terdapat satu jawaban (33,3%) yang mendukung dan dua jawaban (66,7%) yang kurang mendukung.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Implementasi Pembelajaran Daring Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pemahaman Siswa Kelas 3 di MI Nurul Huda Ngampelsari, dapat disimpulkan berikut bahwa: yang pertama menganalisis implementasi pembelajaran daring dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 3 MI Nurul Huda. Adapun pengaruh implementasi pembelajaran daring terhadap motivasi siswa adalah siswa tetap mengerjakan tugas yang diberikan guru, siswa tetap bersemangat dalam mengikuti pelajaran, siswa hadir tepat waktu dalam mengikuti pelajaran (zoom), siswa selalu menanyakan pada guru jika ada materi yang kurang jelas, siswa tidak membaca buku selama pembelajaran daring, siswa tetap mengerjakan tugas karena takut mendapatkan sanksi, siswa belajar hanya ketika disuruh orang tua. Dari hasil Analisa diatas dapat diukur bahwa dari ketujuh indicator yang digunakan untuk menganalisis implementasi pembelajaran daring tarhadap motivasi siswa, terdapat lima jawaban (71,4%) yang mendukung dan dua jawaban (28,6%) yang kurang mendukung menganalisis implementasi pembelajaran daring dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas 3MI Nurul Huda. Adapun pengaruh implementasi pembelajarn daring terhadap pemahaman siswa adalah siswa bisa menjelaskan secara umum materi yang telah diberikan, siswa masih kurang bisa menafsirkan materi yang telah diberikan, siswa masih belum bisa mengekstrapolasi materi yang telah diberikan. Dari hasil Analisa diatas dapat diukur bahwa dari ketiga indikator yang digunakan untuk menganalisis implementasi pembelajaran daring tarhadap pemahaman siswa, terdapat satu jawaban (33,3%) yang mendukung dan dua jawaban (66,7%) yang kurang mendukung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran daring membawa pengaruh positif terhadap motivasi siswa kelas 3 MI Nurul Huda, namun membawa pengaruh yang kurang maksimal terhadap pemahaman siswa kelas 3 MI Nurul Huda.

References

  1. Lestari, Y.A. 2020. Implementasi Pembelajaran Daring Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Peserta Didik Kleas IV SD IT Ar-Rahman Jati Agung Lampung Selatan.Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
  2. Sadikin, A., & Hamidah, A.2020. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. Biodik, 6(2), 109–119.
  3. Moleong, Lexy. J.2006. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Remaja Rosdakarya. Bandung
  4. Sugiyono. 2008. Metode penelitian kuantitatif-kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung
  5. Sugiyono. 2002. Metode penelitian Bisnis. Cetakan Keempat. Alfabeta. Bandung. 72
  6. Moleong, Lexy J.2006. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Remaja Rosdakarya. Bandung. 186
  7. Nana Syaodih Sukmadinata. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung, 216
  8. Sugiyono.2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung, 92.
  9. Ibid