Emotional Intelligence And Participation In Campus Organizations
Kecerdasan Emosional Dan Keikutsertaan Dalam Organisasi Kampus
Abstract
Emotional intelligence is very influential to achieving success even for someone everyday life. However, there is a difference between the students emotional intelligence whose join in organization with whose do not join in the organization. The purpose of this study was to find out the difference between student emotional intelligence in terms of participation in campus organizations for UMSIDA student. This study used a quantitative approach. The variables of this study were students whose joined in campus organization and whose not as an independent variable (X) and student emotional intelligence as the dependent variable (Y). Purposive sampling was implemented as the sampling technique for 125 students whose joined in the organization and 125 students whose did not join in campus organization as predetermined character. t-test analysis used to analyze difference between data which calculated by SPSS-17 For Windows. The result shown that t = - 5,584 and p<0,05 (0,000<0,05), this means that there are differences between student emotional intelligence who join in campus organization with whose not.
References
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek) Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______, (2005). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta : Pustaka Belajar
_______,(2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______,(2010). Skala Penyusunan Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cahyaningtyas, Anindhita Yudha. (2007).Perbedaan Kecerdasan Emosional Berdasarkan Status Keikutsertaan Dalam Organisasi Ekstrakurikuler Pada Mahasiswa D IV Kebidanan. Posting Jurnal.
Cooper, R.K. (1999). Executive EQ: Kecerdasan Emosional Dalam Kepemimpinan dan Organisasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Faktor-faktor kecerdasan emosional. Diakses 12 Januari 2012 dari http://lapiyu.blogdetik.com.
GBHN (Garis Besar Haluan Negara). (2005). PP Pemerintah No. 1990. Bandung: Citra Umbara
Goleman, D. (2003). Working with emotional intelligence. Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi. Alih bahasa: Alex Tri Kantjono Widodo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (2007). Kecerdasan Emosional: Mengapa EI Lebih Penting Daripada IQ. Alih Bahasa: T. Hermaya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hadi, S. (1995). Metodologi Research. Yogyakarta:Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
Hartati, Netty.,et.all. (2004). Islam dan Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hurlock, E. B. (1997). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi 5. Alih bahasa: Istiwidayanti dan Sijabat, R.M. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, EB. (2000). Development Psychology: A Life Span Approach. 5th Edition. New York: Mcgraw – Hill Kogakusha Ltd.
Organisasi Kampus Sebagai Kawah Condrodimuka. Diakses 10 April 2012 dari http://fpscs.uii.ac.id.
Juriana. (2000). Kesesuaian Antara Konsep Diri Nyata dan Ideal dengan Kemampuan Manajemen Diri pada Mahasiswa Pelaku Organisasi Universitas Gajah Mada dalam PSIKOLOGIKA. V, 9:65-75. Yogyakarta. DOI: https://doi.org/10.20885/psikologika.vol5.iss9.art6
Kartikasari, Dian. (2011). Manfaat ikut Organisasi Kampus. Diakses 16 Agustus 2012 dari http: www.sipil.ft.uns.ac.id/index.php
Kartono, K. (2001). Pemimpin dan Kepemimpinan, Apakah Pemimpin Abnormal itu?. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Mattews, Zidner, Roberts. (2002). Emotional Intelligence Science and Myth. The MIT Press Cambridge, Massachusettss LondonEngland. DOI: https://doi.org/10.7551/mitpress/2704.001.0001
Nashori, F. (2003). Hubungan antara Kematangan Beragama dengan Kompetensi Interpersonal Mahasiswa dalam PSIKOLOGIKA. V, 9. Yogyakarta.
Noer, Muhammad. (2009). Kecerdasan Emosional Sukses Pekerjaan. Diakses 22 Maret 2012 dari http:www.muhammadnoer.com.
Novitasari. (2009). Pengembangan Panduan Bimbingan Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa SMTA Kelas Akselerasi di Kota Malang, Posting Jurnal.
Pallant, J. (2007). SPSS Survival Manual (3rd ed). Sydney: Ligare Book Printer
Patton, H. (2001). Emotional Intelligence di Tempat Kerja. Terjemah: Zaini Dahlan. Jakarta:Pustaka Delaprasa.
Rose, Colin & Malcom J. Nicholl. (2002). Cara Belajar Cepat Abad XXI, penerjemah Dedy Ahimsa. Bandung: Nuansa.
Santrock, J.W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta. Penerbit: Erlangga.
Sarwono, S. W. (2002). Psikologi Remaja. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Shaleh, Abdul Rahman dan Muhbib Abdul
Wahab. (2004). Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana.
Shapiro, Lawrence E. (2001). Mengajarkan Emotional Intelligence pada Anak, penerjemah Alex Tri Kantjono. Jakarta: Gramedia.
Singarimbun, M. & Effendi, S. (1995). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Soemardjono. 1992. Liku-liku Relasi Antarpribadi dan Permasalahannya dalam Kepribadian Siapakah Saya? (peny. Kartini Kartono). Jakarta:CV Rajawali.
Stein, Steven J. dan Howard E. Book. M. D,. (2002). Ledakan EQ.penerjemah: Trinando Rainy Januarsari dan Yudhi Murtanto
Bandung: Kaifa. Trimarsanto,Tonny. (2009). Ipk Tinggi Vs Organisasi Mahasiswa. diakses 16 Agustus 2012 dari http: www.bunghatta.ac.id.html.
Umsida. (2012). Prospektus Umsida. Sidoarjo: Umsida Press.
_______, (2011). KumpulanAD/ARTOrganisasi Kemahasiswaan dan UKM Umsida. Tidak diterbitkan
Wibowo, D.M. dkk. (2007). Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Kinerja Guru SMA Negeri 2 Ngawi. Jurnal Online Undip. Th VII. No 8. Diakses 17 Januari 2012 dari http://eprint.undip.ac.id/view/ divisions.
Copyright (c) 2013 Wahyu Budi Santoso, Ririn Dewanti Dian Samudra Iriani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.