Coping Stress on Seafaring Wives Who Live Long Distance Marriage Relationships


Coping Stress pada Istri Pelayar yang Menjalani Relasi Pernikahan Jarak Jauh


  • (1)  Ajeng Riefa Berliantin            Universitas Muhammadiyah Sidoarjo  
            Indonesia

  • (2) * Eko Hardi Ansyah            Universitas Muhammadiyah Sidoarjo  
            Indonesia

    (*) Corresponding Author

Abstract

The purpose of this study was to determine the stress coping of wives undergoing long-distance marriages. The research method uses qualitative methods with a phenomenological approach. Subjects in this study were two wives whose husbands left to work for more than 8 months and had small children. Retrieval of data in this study using the interview method and field notes to each respondent. The results showed that there was coping stress in sailing wives who had long-distance marriages, namely the physical, psychological and social aspects which were stress factors for the wife. The subject's effort to cope with stress is a form of stress coping. The forms of stress coping used by the two subjects were problem focused coping and emotional focused coping in which the subject did problem solving and get closer to God.

References

Fariyuni Litiloly, “Manajemen Stres Pada Istri Yang Mengalami Long Distance Marriage,” Psikologi, vol. 2, 2014.

Marini, “Gambaran Kepuasan Pernikahan Istri Pada Pasangan Commuter Marriage,” J. Psikol., 2011.

Halimatuzzahro, “Coping Stress Isteri yang Suaminya Menjadi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri,” Psikologi, 2016.

Andriyani, “Coping Stress Pada Wanita Karier Yang Berkeluarga,” psikologi, pp. 1–10, 2010.

Litiloly ,“Manajemen stres Pada istri yang mengalami long distance marriage,” J. Fak. Psikol., vol. 2, no. 2, pp. 53–61, 2014.

Nurul, Kepuasan, “Nilai anak, stres infertilitas dan kepuasan perkawinan pada wanita yang mengalami infertilitas,” no. 1975, 1982.

I. Supatmi and A. M. Masykur, “‘ Ketika Berjauhan Adalah Sebuah Pilihan ’ Studi Fenomenologi Pengalaman Istri Pelaut yang Menjalani Pernikahan Jarak Jauh ( Long Distance Marriage ),” Psikologi, vol. 7, no. Nomor 1, pp. 288–294, 2018. DOI: https://doi.org/10.14710/empati.2018.20221

A. Yulianti, “Makna Cinta Istri Yang Menjalani Pernikahan Jarak Jauh ( Long Distance Marriage ) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi,” psikologi, 2017.

S. Kasus, D. Ciputih, K. Salem, and K. Brebes, “Jarak Jauh Diajukan Kepada Iain Purwokerto Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S . Sos ) Narti Arfianti Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri ( Iain ) Purwokerto,” 2016.

I. M. Savitri, “Strategi Coping Dan Subjective Well-Being,” Psikoborneo, vol. 5, no. 2, pp. 331–345, 2017.

M. Septa, “Coping Stress Pada Beban Kerja Perawat Ruang Unit Pelayanan Intensive Psikiatri,” Psikodimensia, vol. 13;2, 2014.

D. Untuk, M. Salah, S. Syarat, M. Gelar, S. Psikologi, And P. S. Psikologi, “Perbedaan Kesepian Pada Suami/Istri Yang Tinggal Dalam Satu Rumah Dan Jarak Jauh Skripsi,” 2017.

K. Margiani, “Stres , Dukungan Keluarga Dan Agresivitas Pada Istri,” vol. 2, no. 3, pp. 191–198, 2013. DOI: https://doi.org/10.30996/persona.v2i3.134

S. L. Naibaho, S. Virlia, F. Psikologi, and U. B. Mulia, “Rasa percaya pada pasutri perkawinan jarak jauh,” vol. 3, no. 1, pp. 34–52, 2016. DOI: https://doi.org/10.24854/jpu12016-54

R. Lubis Et Al., “Coping Stress Pada Mahasiswa Yang Bekerja.”

Picture in here are illustration from public domain image (License) or provided by the author, as part of their works
Published
2021-07-26
 
Section
Articles